Perumpamaan
Tentang Biji Sesawi
Pada umumnya orang Indonesia tidak begitu familiar dengan biji sesawi, bahkan mungkin banyak yang berpikir sesawi adalah sejenis sayuran. Akan lebih jelas jika kita melihat padanan kata sesawi dalam bahasa Inggris yaitu mustard, tanaman (pohon) yang dapat bertumbuh besar. Kita akan mempelajari arti dari perumpamaan tentang biji sesawi ini.
MATIUS 13 : 31
31 YESUS
membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal
Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di
ladangnya.
Untuk menjelaskan hal
Kerajaan Sorga, YESUS juga mengumpamakan Kerajaan ALLAH dengan menggunakan biji
sesawi. Berbicara tentang kerajaan, sebuah kerajaan dapat dikatakan sah jika
memiliki raja, rakyat yang dipimpin, dan ada teritorial. Itu sebabnya dalam
ayat ini terdapat ketiga unsur yang diperlukan agar sebuah kerajaan dapat
benar-benar dikatakan sebagai kerajaan, yakni biji sesawi (mustard seed),
orang yang menabur biji sesawi, dan ladang. Siapakah yang berperan sebagai biji
sesawi, orang yang menaburkan biji sesawi, dan di manakah ladangnya?
MATIUS 13 : 32
32 Memang biji itu
yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi
itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga
burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."
Ketika seseorang baru
menerima YESUS sebagai Raja dan Juruselamat di dalam hidupnya, sesungguhnya ia
masih "benih" atau "biji" yang kecil. Namun, yang kecil itu
dapat menjadi sesuatu yang besar dan memiliki kemampuan untuk bertahan jika dia
bertumbuh. Dengan demikian ia tidak dikalahkan dunia,melainkan mampu
mengalahkan dunia. Bahkan dari biji sesawi ini dapat bertumbuh menjadi sebatang
pohon,menjadi tempat bersarang bagi burung-burung.
Untuk menjadi tempat
perlindungan bagi burung-burung, biji sesawi itu perlu ditanam dan bertumbuh
besar. Kita, "biji sesawi" yang kecil ini bertumbuh dengan mau
mendengar dan melakukan Firman TUHAN, bukan hanya menjadi pendengar Firman saja
tetapi juga mau bertumbuh di dalam pengenalan Firman. Dengan bertumbuh menjadi
besar, kita tidak mencari perlindungan pada dunia ini, sebaliknya justru
menjadi perlindungan bagi dunia. Sebab di dalam dunia ini kita memiliki
kerajaan ALLAH.
Sebuah pohon dapat
bertumbuh besar jika disirami air. Demikian pula kita sebagai "pohon
sesawi" dapat bertumbuh dalam kerajaan ALLAH jika kita disirami air hidup
(Firman) dan ROH KUDUS. Siraman Firman dan ROH KUDUS ini akan kita dapatkan
dalam ibadah yang dilakukan dengan sungguh-sungguh. Inilah syarat agar kita
dapat bertumbuh.
Apabila hingga saat ini
masih banyak kendala dan persoalan yang belum terselesaikan, jadilah biji
sesawi yang bertumbuh di dalam kerajaan Sorga. Maka kita akan benar-benar
memiliki kerajaan Sorga itu sejak masih ada di dalam dunia.
Ketika seorang anak TUHAN
tertanam dan bertumbuh, maka ia akan menerima dan merasakan kerajaan Sorga yang
dijanjikan ALLAH. Itu sebabnya kita tidak boleh hanya tertanam, tetapi juga mau
bertumbuh. Dengan demikian, kita yang tadinya memiliki kekuatan yang kecil,
karena bertumbuh dapat menjadi kuat dan memiliki kemampuan untuk menghadapi dan
mengatasi segala persoalan hidup ini. Amin.
Comments
Post a Comment